Pengaruh Sumber Daya Multi Kompetensi dan Ketersediaan Sumber Daya Modal Terhadap Rendahnya persentase EFOR (Equivalen Forced Outage Rate) Akibat FO (Forced Outage) PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Fadhil Al Hafizh Siregar
Fadhil Al Hafizh Siregar
Staf Pusat Listrik Pulo Pisang Sektor Ngan Raya
(fadhilalhafizh.blogspot.co.id)
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui cara penurunan
EFOR PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang diakibatkan oleh
FO (Forced Outage). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada Sumber
Daya Manusia (SDM) pembangkitan. Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tersedia yakni
operator dalam
bidang pemeliharaan, akan menghasilkan keefektifan dan efisiensi yang akan
menigkatkan laju
kinerja perusahaan dan
peningkatan
kemampuan FLM (First Line Maintenance) yang berdampak pada cepatnya penagangan gangguan mesin yang
berpengaruh pada
jam FO. Serta Ketersediaan
Sumber Daya
Modal (SDM)
yakni peralatan juga akan
berpengaruh besar pada tingkat kinerja suatu pembangkit dalam menyelesaikan
gangguan yang terjadi.
Hasil dari penulisan ini menunjukkan Sumber Daya Manusia Multi Kompetensi
dan Ketersediaan Sumber Daya Modal berpengaruh terhadap Persentase EFOR (Equivalen
Forced Outage Rate) Akibat FO (Force Maintenence) PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara.
Kata Kunci : EFFOR, FO, Sumber Daya Manusia, dan Peralatan
DAFTAR
ISI
ABSTRAK .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI
.......................................................................................................................... ii
BAB 1 :Pendahuluan.
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah
............................................................................................. 2
1.3.Tujuan
.................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ………………………………................………………...................…..... 2
BAB 2 : Pembahasan
2.1. Sumber Daya ……………...............…..……................….…..........................… 3
2.1.1
Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya
Manusia ………………...................................……..........……. 3
2.1.2. Sumber daya modal …………….........……………...........….. 4
2.2. Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) …….............……….……............... 4
2.3 PengaruhSumberDayaManusiadanKetersediaanSumberDaya
Modal TerhadapPersentase EFOR Akibat FO di PT PLN (Persero )
KITSBU ………………………………...........……….…………………............….. 5
BAB 3 : PENUTUP
Kesimpulan
………………...…………….......……………………..………............… 6
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi yang terus berkembang saat ini,
semakin banyak teknologi yang bermunculan untuk mendukung segala aktivitas
manusia. Dapat dilihat dari kalangan anak kecil hingga orang dewasa sudah
menggunakan fasilitas teknologi canggih, untuk mendukung kebutuhan pribadi
bahkan bisnis besar mereka. Sebagian besar teknologi tersebut menggunakan daya
listrik untuk beroperasi. Sehingga kebutuhan manusia terhadap listrik semakin
bertambah. Tidak hanyak teknologi baru yang terus bermunculan tetapi pertambahan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terus meningkat, juga
menjadikan listrik sebagai faktor penting dalam menunjang kebutuhan kebutuhan
hidup mereka. Hal ini tentu menciptakkan tantangan yang lebih besar lagi bagi
PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik satu satunya di Indonesia,
khususnya PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang mensuplai
listrik untuk daerah Sumatera Bagian Utara.
Pada dasarnya setiap
perusahaan bertujuan memberikan produk ataupun jasa yang terbaik untuk konsumennya,
disamping mendapatkan laba yang besar. Menurut Zeithaml dan Bitner
(2000:75) definisi kepuasan adalah : “Respon
atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu
sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.”
Hal itu juga yang berkaitan dengan salah satu misi PT PLN (Persero) menjalankan
bisnis kelistrikkan dan bidang lainnya yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Namun, untuk menjalankan
salah satu point dari misi tersebut
yaitu memberikan kepuasan pelanggan tentulah PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara, harus memanajemen segala sesuatunya dengan baik agar
menciptakan kestabilan listrik secara terus menerus. Salah satunya yang dapat
dilakukan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dalam kepuasan pelanggan yakni meminimalisirkan
gangguan internal pada mesin
pembangkit.
Oleh karena itu, untuk
mengatasi gangguan yang dapat terjadi akibat gangguan internal pada mesin
pembangkit, PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara membutuhkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang multi kompetensi dan ketersediaan peralatan perawatan
mesin, yang nantinya juga akan berdampak pada kinerja PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang dapat dilihat dari rendahnya persentase
Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) akibat Forced Outage (FO).
1.2. Rumusan masalah
1. Apakah ada pengaruh Sumber Daya
Manusia multi kompetensi terhadap EFOR?
2. Apakah ada pengaruh ketersediaan
Sumber Daya Modal terhadap EFOR?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui adanya Pengaruh Sumber
Daya Manusia multi kompetensi terhadap rendahnya EFOR.
2. Mengetahui adanya Pengaruh Sumber
Daya Modal terhadap rendahnya EFOR.
1.4. Manfaat
Sebagai bahan masukan
untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada dan dampak ketersediaan
Sumber Daya Modal bagi keefektifan serta efisiensi perusahaan, terkait penurunan
EFOR.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Sumber Daya
Sumber daya merupakan suatu nilai potensi yang dimiliki
oleh suatu materi atau unsur tertentu yang merupakan faktor pendukung utama
dalam menjalankan bisnis suatu perusahaan. Adanya sumber daya yang lengkap maka
dalam mencapai tujuan suatu perusahaan semakin mudah dan lebih cepat.
2.1.1
Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakkan salah satu faktor
pendukung dalam menjalankan suatu proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Sumber
daya manuasia yang diperdayakan yaitu sumber daya yang berkualitas juga, agar
dapat bekerja secara optimal dalam menjalankan proses bisnis.
Menurut Mary Parker
Follett “Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan,
atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan sendiri.” Menurut M.T.E.
Hariandja (2002, h 2) “Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal.
Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi organisasi.”
Berdasarkan dari uraian pendapatdi atas maka dapat ditarik kesimpulan.
Bahwasannya Sumber Daya Manusia, merupakan kunci dari suatu perusahaan berhasil
dalam mencapai setiap target yang ditentukan. Apa bila sudah tersedia Sumber
Daya Manusia yang berkualitas tentu manajemen sumber daya manusia diperlukan
untuk mengatur stretegi yang efektif dan efisien dalam mencapai target
perusahaan.
Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara, (2001:2) “Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai
suatu perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,
dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.” Menurut Sastrohadiwiryo (2002) manajemen
tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan,
pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan,
maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan
daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan
usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan, manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk dapat mengoptimalkan setiap sumber daya manusia yang tersedia,
agar dapat menjalankan strategi yang telah di buat oleh perusahaan. Serta pengembangan
kompetensi dari suatu sumber daya manusia juga di perlukan agar menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan multi kompetensi.
2.1.2 Sumber Daya Modal
Sumber daya modal
merupakan sumber daya yang
berguna untuk mendukung kelangsungan produksi. Ada
pun
sumber daya
modal yang dimaksud
adalah Peralatan atau material
untuk perawatan suatu mesin. Hal itu
di perlukan dikarenakan pemeliharaan pada suatu mesin berguna untuk menjaga kondisi suatu mesin agar
tetap handal
dalam
beroperasi.
Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “Production
Management” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada
sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pemeliharaan tentu peralatan yang
dipergunakan harus lengkap.
Sehingga kegiatan pemeliharaan dapat berlangsung secara cepat dan mengefesiensikan waktu.
2.2. Equivalen Forced Outage Rate (EFOR)
Equivalent
Forced Outage Rate (EFOR) adalah Forced Outage Rate
yang telah memperhitungkan dampak dari derating pembangkit. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan EFOR, salah satunya adalah lamanya jam FO. Forced Outage (FO) yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya kondisi emergensi pada pembangkit atau adanya gangguan yang tidak diantisipasi sebelumnya serta yang tidak digolongkan kedalam MO atau PO. Forced
Outage (FO) terbagi menjadi :
1. FO1 – Forced Outage — Immediate
2. FO2 – Forced Outage — Delayed
3. FO3 – Forced Outage — Postponed
2.3
Pengaruh
Sumber
Daya
Manusia
dan
Ketersediaan
Sumber
Daya Modal
Terhadap Persentase EFOR Akibat FO di PT PLN (Persero ) KITSBU
Dalam menciptakan
persentase Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) yang rendah akibat Forced Outage
(FO), dapat
dilakukan
dengan manajemen sumber daya manusia dengan cara mengembangkan kompetensi yang ada pada setiap SDM yang ada, salah satu SDM yang dapat di
optimalkan adalah Karyawan Operator. Sebab Operator adalah orang yang pertama
kali akan
bertindak
apabila terjadi gangguan
pada mesin pembangkit. Pembekalan kompetensi dapat dilakukan dengan pelatihan
dan pendidikkan terkait pemeliharaan mesin atau dapat dilakukan melalui knowledge sharing antar devisi. Menurut The Chartered Institute of Personnel
and Development (CIPD) dalam pernyataan Mullins tahun 2005. “Sumber daya manusia ditetapkan sebagai
strategi perancangan, pelaksanaan serta pemeliharaan dan pengelolaan manusia
untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan juga
proses untuk mendukung strategi yang sudah dibuat.” Dengan adanya peningkatan kompetensi
kepada Operator maka setiap operator menjadi SDM yang multi kompetensi, yang
nantinya dapat melaksanakan serta
memelihara
mesin pembangkit sehingga menciptakan kefektifan dan efisiensi
yang bermanfaat dalam menaikkan kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, bila sudah terciptanya operator multi
kompetensi yang dapat melaksanakan dan memelihara mesin, penanganan gangguan internal yang masih bisa di atasi oleh
operator dapat dilakukan secara langsung, tanpa harus menunggu tim
pemeliharaan. Tentu hal itu akan berdampak positif pada peningkatan kualitas FLM (First Line Manintenence) suatu pembangkit yang sesuai SOP
(Standart Operation Procedure) dan menurunkan jam FO, yang nantinya akan
berpengaruh pada perhitungan persentase
EFOR pembangkitan.
Selain
manajemen SDM yang dioptimalkan, ketersediaan sumberdaya
modal, yaitu peralatan pemeliharaan mesin juga sangat mendukung dalam
persentase EFOR. Kelengkapan peralatan perawatan mesin akan menentukan lamanya pemeliharaan mesin itu dilakukan.
Sebab apabila terjadi keterbatasan alat pemeliharaan mesin, membuat suatu
gangguan mesin pembangkit harus dipending untuk sementara waktu, selama
menunggu kedatangan dari alat yang diperlukan. Tentu ini berdampak negatif pada
jam FO yang menaikkan persentase EFOR pembangkit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penerapan
Manajemen
Sumber Daya Manusia dalam peningkatan kompetensi yang ada pada
operator PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara akan berdampak pada pengoptimalan kinerja FLM
(First line Maintenance) serta
penurunan jam FO, dan
tidak terlepas dari ketersediaannya Sumber Daya Modal,
yakni peralatan
yang juga akan membantu menunjang keefektifan dalam bekerja,
sehingga persentase
EFOR yang rendah
akan tercapai dengan cepatnya penanganan suatu gangguan yang
terjadi pada mesin pembangkit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sofyan. 2015. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli. http://www.satujam.com/sumber-daya-manusia/. 11 Oktober 2016
Kangnas. (2012). Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Para Ahli . http://mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-manajemen-sumber-daya. 11 Oktober 2016
M.Susilo Adityo Laksono . (2015). Pengertian Kepuasan Pelanggan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Menurut Para ahli. http://adityolaksono26.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kepuasan-pelanggan-dan.html. 11 Oktober 2016
Sehwarat, M.S dan J.S
Narang. (2001). Production Management . http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/pemeliharaan-maintenance.html. 11 Oktober 2016