Selasa, 11 Oktober 2016

Pengaruh Sumber Daya Manusia Multi Kompetensi dan Ketersediaan Sumber Daya Modal terhadap Persentase EFOR (Equivalen Forced Outage Rate) Akibat FO (Forced Outage)

Pengaruh Sumber Daya Multi Kompetensi dan Ketersediaan Sumber Daya Modal Terhadap Rendahnya persentase EFOR (Equivalen Forced Outage Rate) Akibat FO (Forced Outage) PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Fadhil Al Hafizh Siregar
Staf Pusat Listrik Pulo Pisang Sektor Ngan Raya
(fadhilalhafizh.blogspot.co.id)

ABSTRAK
            Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui cara penurunan EFOR PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang diakibatkan oleh FO (Forced Outage). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada Sumber Daya Manusia (SDM) pembangkitan. Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia yakni operator dalam bidang pemeliharaan, akan menghasilkan keefektifan dan efisiensi yang akan menigkatkan laju kinerja perusahaan dan peningkatan kemampuan FLM (First Line Maintenance) yang berdampak pada cepatnya penagangan gangguan mesin yang berpengaruh pada jam FO. Serta Ketersediaan Sumber Daya Modal (SDM) yakni peralatan juga akan berpengaruh besar pada tingkat kinerja suatu pembangkit dalam menyelesaikan gangguan yang terjadi.
Hasil dari penulisan ini menunjukkan Sumber Daya Manusia Multi Kompetensi dan Ketersediaan Sumber Daya Modal berpengaruh terhadap Persentase EFOR (Equivalen Forced Outage Rate) Akibat FO (Force Maintenence) PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.
Kata Kunci      : EFFOR, FO, Sumber Daya Manusia, dan Peralatan








DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB 1 :Pendahuluan.
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................................. 2
1.3.Tujuan .................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ………………………………................………………...................…..... 2
BAB 2 : Pembahasan
            2.1. Sumber Daya ……………...............…..……................….…..........................… 3
                                    2.1.1 Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya
Manusia ………………...................................……..........……. 3
2.1.2. Sumber daya modal …………….........……………...........….. 4
            2.2. Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) …….............……….……............... 4
            2.3 PengaruhSumberDayaManusiadanKetersediaanSumberDaya
Modal TerhadapPersentase EFOR Akibat FO di PT PLN (Persero )
KITSBU ………………………………...........……….…………………............….. 5
BAB 3 : PENUTUP
            Kesimpulan ………………...…………….......……………………..………............… 6
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 7

BAB I

PENDAHULUAN
  
1.1. Latar Belakang

            Di era globalisasi yang terus berkembang saat ini, semakin banyak teknologi yang bermunculan untuk mendukung segala aktivitas manusia. Dapat dilihat dari kalangan anak kecil hingga orang dewasa sudah menggunakan fasilitas teknologi canggih, untuk mendukung kebutuhan pribadi bahkan bisnis besar mereka. Sebagian besar teknologi tersebut menggunakan daya listrik untuk beroperasi. Sehingga kebutuhan manusia terhadap listrik semakin bertambah. Tidak hanyak teknologi baru yang terus bermunculan tetapi pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terus meningkat, juga menjadikan listrik sebagai faktor penting dalam menunjang kebutuhan kebutuhan hidup mereka. Hal ini tentu menciptakkan tantangan yang lebih besar lagi bagi PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik satu satunya di Indonesia, khususnya PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang mensuplai listrik untuk daerah Sumatera Bagian Utara.

Pada dasarnya setiap perusahaan bertujuan memberikan produk ataupun jasa yang terbaik untuk konsumennya, disamping mendapatkan laba yang besar. Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah : Respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.” Hal itu juga yang berkaitan dengan salah satu misi PT PLN (Persero) menjalankan bisnis kelistrikkan dan bidang lainnya yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Namun, untuk menjalankan salah satu point dari misi tersebut yaitu memberikan kepuasan pelanggan tentulah PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, harus memanajemen segala sesuatunya dengan baik agar menciptakan kestabilan listrik secara terus menerus. Salah satunya yang dapat dilakukan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dalam  kepuasan pelanggan yakni meminimalisirkan gangguan internal pada mesin pembangkit.

Oleh karena itu, untuk mengatasi gangguan yang dapat terjadi akibat gangguan internal pada mesin pembangkit, PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang multi kompetensi dan ketersediaan peralatan perawatan mesin, yang nantinya juga akan berdampak pada kinerja PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang dapat dilihat dari rendahnya persentase Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) akibat Forced Outage (FO).



1.2. Rumusan masalah

1. Apakah ada pengaruh Sumber Daya Manusia multi kompetensi  terhadap EFOR?

2. Apakah ada pengaruh ketersediaan Sumber Daya Modal terhadap EFOR?


1.3.Tujuan

1. Mengetahui adanya Pengaruh Sumber Daya Manusia multi kompetensi terhadap rendahnya EFOR.

2. Mengetahui adanya Pengaruh Sumber Daya Modal terhadap rendahnya EFOR.


1.4. Manfaat

Sebagai bahan masukan untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada dan dampak ketersediaan Sumber Daya Modal bagi keefektifan serta efisiensi perusahaan, terkait penurunan EFOR.

BAB II

PEMBAHASAN
 2.1. Sumber Daya

            Sumber daya merupakan suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu yang merupakan faktor pendukung utama dalam menjalankan bisnis suatu perusahaan. Adanya sumber daya yang lengkap maka dalam mencapai tujuan suatu perusahaan semakin mudah dan lebih cepat.

2.1.1 Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
            Sumber daya manusia merupakkan salah satu faktor pendukung dalam menjalankan suatu proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manuasia yang diperdayakan yaitu sumber daya yang berkualitas juga, agar dapat bekerja secara optimal dalam menjalankan proses bisnis.
Menurut Mary Parker FollettManajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan sendiri.” Menurut M.T.E. Hariandja (2002, h 2) “Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.”
Berdasarkan dari uraian pendapatdi atas maka dapat ditarik kesimpulan. Bahwasannya Sumber Daya Manusia, merupakan kunci dari suatu perusahaan berhasil dalam mencapai setiap target yang ditentukan. Apa bila sudah tersedia Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentu manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk mengatur stretegi yang efektif dan efisien dalam mencapai target perusahaan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, (2001:2) “Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.” Menurut Sastrohadiwiryo (2002) manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan, manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan oleh suatu perusahaan untuk dapat mengoptimalkan setiap sumber daya manusia yang tersedia, agar dapat menjalankan strategi yang telah di buat oleh perusahaan. Serta pengembangan kompetensi dari suatu sumber daya manusia juga di perlukan agar menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan multi kompetensi.
2.1.2 Sumber Daya Modal
            Sumber daya modal merupakan sumber daya yang berguna untuk mendukung kelangsungan produksi. Ada  pun sumber daya modal yang dimaksud adalah Peralatan atau material untuk perawatan suatu mesin. Hal itu di perlukan dikarenakan pemeliharaan pada suatu mesin berguna untuk menjaga kondisi suatu mesin agar tetap handal  dalam beroperasi.
            Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “Production Management” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas). Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pemeliharaan tentu peralatan yang dipergunakan harus lengkap. Sehingga kegiatan pemeliharaan dapat berlangsung secara cepat dan mengefesiensikan waktu.

2.2. Equivalen Forced Outage Rate (EFOR)

Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) adalah Forced Outage Rate yang telah memperhitungkan dampak dari derating pembangkit. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan EFOR, salah satunya adalah lamanya jam FO. Forced Outage (FO) yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya kondisi emergensi pada pembangkit atau adanya gangguan yang tidak diantisipasi sebelumnya serta yang tidak digolongkan kedalam MO atau PO. Forced Outage (FO) terbagi menjadi :

1. FO1 – Forced Outage — Immediate

2. FO2 – Forced Outage — Delayed

3. FO3 – Forced Outage — Postponed

2.3 Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Ketersediaan Sumber Daya Modal Terhadap Persentase EFOR Akibat FO di PT PLN (Persero ) KITSBU

Dalam menciptakan persentase Equivalen Forced Outage Rate (EFOR) yang rendah akibat Forced Outage (FO), dapat dilakukan dengan manajemen sumber daya manusia dengan cara mengembangkan kompetensi yang ada pada setiap SDM yang ada, salah satu SDM yang dapat di optimalkan adalah Karyawan Operator. Sebab Operator adalah orang yang pertama kali akan bertindak apabila terjadi gangguan pada mesin pembangkit. Pembekalan kompetensi dapat dilakukan dengan pelatihan dan pendidikkan terkait pemeliharaan mesin atau dapat dilakukan melalui knowledge sharing antar devisi. Menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam pernyataan Mullins tahun 2005. Sumber daya manusia ditetapkan sebagai strategi perancangan, pelaksanaan serta pemeliharaan dan pengelolaan manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan juga proses untuk mendukung strategi yang sudah dibuat.Dengan adanya peningkatan kompetensi kepada Operator maka setiap operator menjadi SDM yang multi kompetensi, yang nantinya dapat melaksanakan serta memelihara mesin pembangkit sehingga menciptakan kefektifan dan efisiensi yang bermanfaat dalam menaikkan kinerja perusahaan.

Oleh karena itu, bila sudah terciptanya operator multi kompetensi yang dapat melaksanakan dan memelihara mesin, penanganan gangguan internal yang masih bisa di atasi oleh operator dapat dilakukan secara langsung, tanpa harus menunggu tim pemeliharaan. Tentu hal itu akan berdampak positif pada peningkatan kualitas FLM (First Line Manintenence) suatu pembangkit yang sesuai SOP (Standart Operation Procedure)  dan menurunkan jam FO, yang nantinya akan berpengaruh pada perhitungan persentase EFOR pembangkitan.

            Selain manajemen SDM yang dioptimalkan, ketersediaan sumberdaya modal, yaitu peralatan pemeliharaan mesin juga sangat mendukung dalam persentase EFOR. Kelengkapan peralatan perawatan mesin akan menentukan lamanya pemeliharaan mesin itu dilakukan. Sebab apabila terjadi keterbatasan alat pemeliharaan mesin, membuat suatu gangguan mesin pembangkit harus dipending untuk sementara waktu, selama menunggu kedatangan dari alat yang diperlukan. Tentu ini berdampak negatif pada jam FO yang menaikkan persentase EFOR pembangkit.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN          

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam peningkatan kompetensi yang ada pada operator PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara akan berdampak pada pengoptimalan kinerja FLM (First line Maintenance) serta penurunan jam FO, dan tidak terlepas dari ketersediaannya Sumber Daya Modal, yakni peralatan yang juga akan membantu menunjang keefektifan dalam bekerja, sehingga persentase EFOR yang rendah akan tercapai dengan cepatnya penanganan suatu gangguan yang terjadi pada mesin pembangkit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.






DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sofyan. 2015. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli. http://www.satujam.com/sumber-daya-manusia/. 11 Oktober 2016



Kangnas. (2012). Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Para Ahli . http://mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-manajemen-sumber-daya. 11 Oktober 2016


M.Susilo Adityo Laksono . (2015). Pengertian Kepuasan Pelanggan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Menurut Para ahli. http://adityolaksono26.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kepuasan-pelanggan-dan.html. 11 Oktober 2016


Sehwarat, M.S dan J.S Narang. (2001). Production Management . http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/pemeliharaan-maintenance.html. 11 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar